Apa itu roti salib panas?
Manis, penuh rempah, dan kaya akan sejarah, roti salib panas adalah tradisi Paskah yang tak lekang oleh waktu.
Diterbitkan: 18 April 2022 · Dimodifikasi: 19 Februari 2025 oleh Jennifer Ryan

Beberapa makanan panggang memiliki tradisi yang kental seperti roti salib panas. Roti manis berbumbu rempah ini, yang dihiasi dengan salib khas dari pasta tepung, telah dinikmati selama berabad-abad—terutama pada Jumat Agung. Meskipun roti ini sekarang menjadi sajian musim Paskah yang digemari, asal-usulnya berasal dari kebiasaan Kristen dan bahkan pra-Kristen. Salib di atas melambangkan penyaliban Yesus, sementara rempah-rempah di dalamnya melambangkan rempah-rempah yang digunakan dalam penguburannya. Beberapa resep bahkan menyertakan kulit jeruk, yang mencerminkan kepahitan penderitaan Kristus. Meskipun makna religiusnya tetap kuat, roti salib panas juga telah menjadi favorit musiman yang banyak dinikmati, ditemukan di toko roti dan supermarket jauh sebelum Minggu Paskah.
Apa itu Hot Cross Bun?
Roti salib panas adalah roti gulung lembut berbumbu yang secara tradisional dibuat dengan buah kering seperti kismis atau kismis. Salib putih khas di bagian atas biasanya terbuat dari tepung dan pasta air, meskipun beberapa variasi menggunakan lapisan gula. Kue ini paling nikmat dinikmati hangat, dengan mentega yang meleleh di teksturnya yang lembut. Meskipun sekarang tersedia di toko roti sepanjang tahun, kue ini tetap dikaitkan erat dengan Paskah, khususnya Jumat Agung.
Simbolisme di Balik Roti Salib Panas
Setiap bagian roti salib panas memiliki makna. Salib melambangkan penyaliban Yesus Kristus, sementara rempah-rempah di dalamnya dikatakan melambangkan rempah-rempah yang digunakan dalam penguburannya. Beberapa variasinya termasuk kulit jeruk, yang melambangkan kepahitan penderitaan Kristus. Selama bertahun-tahun, roti ini telah menjadi makanan pokok agama dan budaya, dinikmati oleh orang-orang dari semua latar belakang.
Bahan & Profil Rasa
Roti manis dengan salib panas memiliki rasa manis dan pedas yang lembut, berkat bahan-bahan seperti kayu manis, pala, dan allspice. Buah kering seperti kismis, kismis hitam, atau kismis hitam menambahkan semburat rasa manis, sementara adonannya tetap lembut dan mengembang. Beberapa resep meningkatkan rasa dengan kulit jeruk atau lemon, sehingga memberikan sedikit rasa jeruk. Sentuhan akhir—glasir mengilap—menambahkan rasa manis dan kilau.
Mengapa Roti Salib Panas Dimakan pada Hari Jumat Agung?
Tradisi memakan roti salib panas pada Jumat Agung bermula di Inggris abad pertengahan, di mana roti tersebut dipanggang dan dibagikan sebagai perayaan keagamaan. Roti tersebut diyakini memiliki khasiat pelindung dan penyembuhan, bahkan ada yang menggantungnya di rumah untuk menangkal nasib buruk. Saat ini, meskipun makna keagamaannya masih ada, roti tersebut juga dinikmati hanya karena rasanya yang menenangkan dan daya tariknya yang meriah.
Cara Menyajikan & Menikmati Hot Cross Buns
Roti salib panas paling enak disajikan hangat, baik saat baru dikeluarkan dari oven atau dipanggang. Olesan mentega yang sederhana akan meningkatkan rasa roti ini, sementara beberapa orang lebih suka menambahkan selai atau madu untuk menambah rasa manis. Roti ini juga dapat digunakan secara kreatif—diiris dan dibuat menjadi roti bakar, berlapis puding roti, atau disajikan bersama teh untuk perpaduan klasik.
Variasi Modern & Sentuhan Baru pada Resep Klasik
Meskipun roti manis tradisional dengan salib tetap populer, variasi modern telah muncul. Beberapa versi mengganti kismis dengan kepingan cokelat, sementara yang lain menggunakan rasa seperti apel dan kayu manis, kopi, atau bahkan karamel. Adaptasi vegan dan bebas gluten juga telah mendapatkan perhatian, memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati favorit Paskah ini, terlepas dari pantangan makanan.
Roti manis dengan salib panas lebih dari sekadar sajian musiman; roti ini merupakan tradisi yang telah teruji oleh waktu. Baik dinikmati karena makna simbolisnya atau hanya karena rasanya yang lembut dan pedas, roti ini terus menjadi bagian berharga dari perayaan Paskah. Dari akar keagamaannya hingga variasinya di masa kini, roti ini telah berevolusi sambil tetap mempertahankan sejarahnya.
Menjelang Paskah, mengapa tidak mencoba membuat sendiri atau bereksperimen dengan rasa baru? Nantikan informasi lebih lanjut tentang makanan khas hari raya dan kisah di baliknya.