Bisakah Anda Makan Bawang Putih yang Bertunas?


Bisakah Anda memakan kecambah bawang putih? Sebelum membuangnya, pelajari apakah bawang putih tersebut masih layak digunakan, perubahan rasanya, dan cara memanfaatkannya sebaik-baiknya!


Diterbitkan: 31 Maret 2025 · Dimodifikasi: 31 Maret 2025 oleh Jennifer Ryan

Bisakah Anda Makan Bawang Putih yang Bertunas?

Saya memasak dengan bawang putih hampir setiap hari, jadi bukan hal yang aneh bagi saya untuk meraih umbi dan menemukan tunas hijau terang muncul dari siungnya. Awalnya, saya biasa membuangnya, dengan asumsi bawang putih yang bertunas sudah lewat masa jayanya. Namun setelah sedikit meneliti (dan menelepon ayah saya, yang bersumpah untuk menggunakan setiap bagian dari bahan-bahannya), saya mengetahui bahwa bawang putih yang bertunas tidak hanya aman untuk dimakan—tetapi sebenarnya dapat bermanfaat.

Bisakah Anda Makan Bawang yang Bertunas?

Amankah Kecambah Bawang Putih untuk Dikonsumsi?

Ya! Bawang putih yang bertunas aman dikonsumsi, asalkan siungnya masih keras dan belum lembek atau berjamur. Tunas hijau menunjukkan bahwa bawang putih mengalami proses penuaan alami. Meskipun rasanya mungkin sedikit lebih tajam dan lebih pahit, rasanya tidak berbahaya. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih yang bertunas mengandung lebih banyak antioksidan daripada bawang putih segar, sehingga menjadi penambah nutrisi yang tak terduga.

Apakah Bawang Putih yang Ditumbuhkan Rasanya Berbeda?

Rasa bawang putih yang bertunas bisa sedikit lebih kuat dan sedikit pahit dibandingkan dengan siung bawang putih segar. Tunas hijaunya sendiri memiliki rasa yang lebih seperti rumput dan herba, yang menurut sebagian orang tidak enak jika disajikan mentah. Jika Anda membuat saus atau saus salad yang lembut, Anda mungkin lebih suka bawang putih segar. Namun, dalam masakan yang dimasak, perbedaannya sangat kecil, dan bawang putih yang bertunas juga cocok untuk tumis, sup, dan hidangan panggang.

Bagaimana Anda Bisa Memanfaatkan Bawang Putih yang Bertunas?

Jika bawang putih Anda sudah bertunas, tidak perlu membuangnya. Cukup potong tunas hijaunya jika Anda merasa rasanya terlalu kuat, atau biarkan utuh jika Anda tidak keberatan dengan sedikit rasa pedas. Anda dapat menggunakan bawang putih yang bertunas seperti bawang putih biasa—dicincang, dicincang, atau dipanggang. Salah satu cara favorit saya untuk menggunakannya adalah dalam garlic confit, di mana proses memasak yang lambat akan melembutkan rasa pedasnya, menyisakan siung bawang putih yang kaya rasa mentega yang cocok untuk dioleskan pada roti panggang.

Cara Menyimpan Bawang Putih Agar Tidak Bertunas

Bawang putih cenderung bertunas jika terkena kelembapan dan panas terlalu lama. Untuk memperlambat proses tersebut, simpan umbi utuh di tempat yang sejuk, kering, dan gelap—seperti dapur atau tempat penyimpanan bawang putih dengan sirkulasi udara yang baik. Hindari menyimpan bawang putih di lemari es, karena kelembapan dapat mendorong perkecambahan lebih cepat. Jika Anda memiliki bawang putih berlebih, pertimbangkan untuk membekukan siung bawang putih yang sudah dikupas atau memanggangnya untuk digunakan nanti.

Bisakah Anda Makan Bawang yang Bertunas?

Pikiran Terakhir

Jadi, bisakah Anda makan bawang putih yang sudah berkecambah? Tentu saja. Bawang putih yang sudah berkecambah tidak hanya aman, tetapi juga mungkin lebih bergizi daripada bawang putih segar. Jika rasanya terlalu kuat untuk selera Anda, cukup buang tunas hijaunya sebelum digunakan. Jika Anda suka memasak dengan bawang putih seperti saya, pastikan untuk membaca panduan terkait bawang putih lainnya, mulai dari cara terbaik memanggang bawang putih hingga kiat membuat mentega bawang putih yang sempurna. Dan jangan lupa untuk ikuti kami di media sosial untuk tips dan trik dapur lainnya!