Apa itu Ghee?
Penjelasan tentang Ghee: Alternatif Mentega yang Lezat, Kaya Nutrisi, dan Serbaguna
Diterbitkan: 20 Februari 2025 · Dimodifikasi: 21 Februari 2025 oleh Jennifer Ryan

Daftar isi
Ghee, makanan pokok dalam masakan India dan Asia Selatan selama berabad-abad, baru-baru ini hadir di dapur modern di seluruh dunia. Disebut-sebut sebagai alternatif mentega yang lebih sehat, ghee memiliki rasa yang kaya dan gurih serta titik asap yang tinggi, menjadikannya pilihan yang menarik bagi juru masak rumahan dan koki profesional. Namun, apa sebenarnya ghee, dan bagaimana perbandingannya dengan mentega tradisional?
Asal Usul Ghee
Ghee adalah sejenis mentega murni, yang dibuat dengan merebus mentega hingga kandungan airnya menguap, dan padatan susu terpisah dari lemaknya. Cairan berwarna keemasan yang dihasilkan kemudian disaring, sehingga menghasilkan lemak mentega murni dengan aroma dan rasa yang khas. Proses ini tidak hanya meningkatkan rasa ghee tetapi juga memperpanjang masa simpannya, sehingga dapat disimpan selama berbulan-bulan tanpa pendinginan.
Dengan akar budaya yang kuat dalam tradisi India dan Pakistan, ghee telah lama dipuja karena keserbagunaannya dalam kuliner dan khasiatnya dalam pengobatan Ayurveda. Ghee dipercaya dapat membantu pencernaan, menyehatkan tubuh, dan bahkan memperpanjang umur.
Manfaat Kesehatan dan Pertimbangan Konsumsi Ghee
Ghee sering dipuji karena manfaat nutrisinya, termasuk sumber vitamin yang larut dalam lemak yang kaya A, D, E, dan KAyurveda menganggap ghee dapat membantu pencernaan, menyehatkan kulit, dan bahkan membantu fungsi otak. Namun, karena ghee mengandung banyak lemak jenuh, konsumsi secukupnya adalah kuncinya. Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa ghee mungkin memiliki sifat anti-inflamasi, penelitian lain menekankan pentingnya menyeimbangkan lemak jenuh dan tak jenuh dalam makanan.
Ghee vs. Mentega: Apa Bedanya?
Meskipun ghee dan mentega memiliki asal usul yang sama, perbedaan utama yang membedakannya. Salah satu perbedaan yang paling menonjol adalah titik asapnya—ghee dapat bertahan pada suhu hingga 485°F (252°C), dibandingkan dengan mentega, yang mulai gosong pada suhu 350°F (177°C). Hal ini membuat ghee ideal untuk digoreng, ditumis, dan dipanggang tanpa risiko berasap atau gosong.
Selain itu, ghee bebas laktosa karena padatan susu dihilangkan selama proses pemurnian. Bagi mereka yang sensitif terhadap susu, hal ini menjadikan ghee sebagai alternatif yang lebih baik daripada mentega.
Dari sudut pandang gizi, ghee memiliki kandungan lemak yang sedikit lebih tinggi. Satu sendok makan ghee mengandung sekitar 123 kalori, sedangkan mentega mengandung sekitar 100 kalori. Meskipun perbedaannya kecil, mereka yang memperhatikan asupan lemak mereka mungkin perlu memperhatikannya.
Jenis Lemak per Sdm. | minyak samin | Mentega |
---|---|---|
Lemak Jenuh | 9 gram | 7g |
Lemak Tak Jenuh Tunggal | 4g | 3 gram |
Lemak Tak Jenuh Ganda | 0,5 gram | 0,5 gram |
Meskipun konsentrasi lemaknya lebih tinggi, ghee menghasilkan lebih sedikit akrilamida—senyawa yang berpotensi berbahaya yang terbentuk saat makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi—dibandingkan minyak goreng lainnya.
Memasak dengan Ghee
Esensi ghee yang kaya dan beraroma kacang menambah cita rasa pada berbagai hidangan, baik untuk digoreng, disiram, atau dipanggang. Fleksibilitasnya melampaui masakan tradisional India, dengan para koki yang memadukannya ke dalam segala hal mulai dari telur orak-arik untuk memanggang sayuran. Ghee cair dapat dituang ke popcorn, digunakan untuk menumis sayuran, atau bahkan dioleskan ke roti panggang sebagai pengganti mentega yang lezat.
Titik asapnya yang tinggi juga menjadikannya pilihan yang disukai untuk memanggang daging, karena memberikan tekstur karamel tanpa risiko gosong. Dalam memanggang, ghee dapat menggantikan mentega untuk mendapatkan rasa yang lebih kaya, terutama dalam kue kering dan pastri.
Apakah Mentega Benar-Benar Buruk?
Selama bertahun-tahun, mentega telah diteliti kandungan lemak jenuhnya, dengan pedoman diet yang menganjurkan untuk menguranginya. Meskipun mentega tidak mengandung lemak trans yang ditemukan dalam margarin dan makanan olahan, mentega tetap menjadi bahan yang diperdebatkan dalam nutrisi.
Meski begitu, lemak makanan sangat penting untuk produksi energi dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Pakar kesehatan menekankan pentingnya memasukkan lemak jenuh dan tak jenuh—seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan—ke dalam pola makan yang seimbang. USDA merekomendasikan agar lemak jenuh tidak lebih dari 10% dari asupan kalori harian.
Putusan
Jadi, haruskah Anda mengganti mentega dengan ghee? Jawabannya tergantung pada kebutuhan diet dan preferensi memasak Anda. Jika Anda mencari alternatif bebas laktosa dengan titik asap tinggi dan rasa yang kaya dan gurih, ghee adalah pilihan yang sangat baik. Namun, bagi mereka yang menyukai konsistensi mentega yang lembut dalam penggunaan suhu rendah, tidak ada salahnya untuk menikmatinya—asalkan dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Baik dituang di atas roti naan hangat, digunakan untuk memanggang sayuran, atau dimasukkan ke dalam kari buatan sendiri, ghee terus mendapatkan tempatnya sebagai bahan pokok dapur. Reputasinya selama berabad-abad, ditambah daya tarik kuliner modern, menunjukkan bahwa cairan keemasan ini akan tetap ada.